Monday, September 20, 2010

I'm gonna hold on to You..

Dear God,

When i'm all alone suddenly at a turning point,
i'm gonna turn to You,
and hold Your hands.

When all my friends have all went back,
and deserted my room,
i'm gonna look for You,
and talk to You.

When i woke up suddenly in the midst of the night,
and longing for someone to talk to,
i'm gonna knock upon Your door,
and hope You'll let me in.

Dear God,
when i'm all alone in the street,
feeling lost and awkward,
i'm gonna look for Your sign,
and follow Your way.
cause i'm gonna hold onto You.

So, dear God,
hold my hands and don't let go,
talk to me and let me in,
and,
when i hold onto You,
please,
don't push me away.

Cause,
i'm gonna hold onto You for now.

Tuesday, September 7, 2010

bersujud tanpa doa

Buat pertama kalinya, pada hari ini, aku terasa Islam itu teramat berat. Dalam keberatan itu, aku merasakan diri teramat rapuh untuk memikul berat itu.

Aku telah memeluk Islam yang telah lama kujadikan perjalanan hidupku. Namun, buat pertama kalinya, aku sedar, aku tidak tahu bagaimana untuk menjadi seorang umat Islam.

Aku tidak tahu mengerjakan solat, aku tidak tahu mengaji al-Quran. Aku tidak tahu berdoa, lebih-lebih lagi tidak kuketahui adakah diriku diterima Allah.

Mereka kata, peluklah Islam. Aku tahu, dan aku ingin. Tetapi, aku tidak tahu mengamalkan Islam.

Aku ingin mengerjakan solat, tapi aku tak mampu.

Aku ingin bersujud kepadaNya, tapi aku tak layak.

...dan mereka,...

mereka tidak memahami perjalananku..aku yang perlu mempelajari sesuatu yang begitu mudah bagi mereka.

Aku bukan seperti mereka, yang mendapat bimbingan sejak kecil.
Aku tiada ibu bapa yang boleh kuminta ajarkan.
Aku tak punya sesiapa untuk berterus terang.

Adakah ini yang dihajatkanNya?

Dan, aku harus terus menipu ahli keluargaku setiap hari.

layakkah aku menjadi hambaMu, kerana aku hanya mampu bersujud tanpa doa?

Saturday, September 4, 2010

Perihal Yang Berselimut

layakkah
yang berselimut ini bersujud padaMu?

layakkah
diri berselimut ini bergelar umatMu?

layakkah
yang masih berselimut mengejar restuMu?

tiap kalung nafas yang dihambar dosa,
tiap bibik suara yang bersyair,
bertanyakan layakkah,
layakkah?
layakkah?
diri ini, layakkah?

di dalam selimut tebal ini,
mencari doa-doaMu?

maka

bertanyalah Ia,

mengapakah masih berselimut?
mengapakah masih sekian lama berselimut?
mengapakah tidak keluarmu dari selimut?

dan segala yang dicari,
kan menanti di luar selimutmu.

...dan yang berselimut,
sedarkan diri dari mimpi-mimpimu,
...dan yang berselimut,
keluarlah dengan sujudmu,
...dan yang berselimut,
jika restuNya dicari,
maka keluarlah dari selimutmu.

sesungguhnya,

yang berselimut,

hanya mampu

mengerti dalam taubat.