Thursday, December 30, 2010

Satu dan banyak lagi

Satu dan banyak lagi.


sebiji benih,

ribuan cabang,

satu hati,

jutaan kemusykilan,

secebis jiwa,

ratusan perasaan,

gelora ni akan terus menghanyutkan.


di sebalik mereka-mereka yang bersujud,

siapakah yang paling dekat denganMu?


tersembunyi kata-kata mereka berdalil,

manakah yang Kau bersetuju dan berkata,

Inilah KebenaranKu?


dalam banyak-banyak doa yang dipanjatkan,

tiap saat, tiap waktu,

manakah yang Kau terima,

dan Kau katakan, "Jadikanlah, kerana si fulan ini layak"?


manakah yang lebih Kau sayangi,

mereka yang tak pernah meminta,

atau mereka yang sentiasa meminta?

mereka yang katakan "Kau telah cukupkan segalanya"

atau mereka yang inginkan lebih baik?


Bilakah kami dekat denganMu?

jika bukan dalam ketenangan,

dalam kepahitan yang terselindungnya kemanisan,

dalam tawar yang tersimpannya kecukupan?


namun kami masih terus meminta.

namun kami masih terus mempersoal,

berdalih,

bertangguh,

menunggu,

peluk tubuh kami yang makin sejuk tanpa kasihMu,

k'rana kami telah berhenti mencariMu.


sesungguhnya,


sebiji benih,

ribuan cabang,

satu hati,

jutaan kemusykilan,

secebis jiwa,

ratusan perasaan,

gelora ni akan terus menghanyutkan.

Dan taubatMu jauh menanti di sudut kiamat.

Monday, November 15, 2010

There He was

So many times, we ask for signs, that He is there, He is the Truth.
In my journey, i've asked for so many and He has shown me in the moments when it is right.

There are signs everywhere, if you'll just keep your heart open.
looking at the nature around you, the sky, the rain, the grass and leaves.

Look at the stars, the galaxies the universe,
no one but He could have created these.

Even our very breath is given by Him.

There was a time i was saddened.
And the sight of butterflies lightened up my day.
There He was, telling me everything will be alright.

There was a time i was heartbroken,
and i went under the rain hours and hours long.
That cold raindrops cleansed my troubled heart and mind,
There He was, telling me He is there for me.

There was a time i was seeking for Him,
Who He is, How and Why,
He came into my dream, and invited me to join Him,
His light, His comfort and His warmth,
I started to realize, He knows me
and has accepted me when everyone else rejected me.

There was a time emptiness fills my soul,
and it is always the times when i forgot about Him,
and when i remembered, He embraced me,
with His grace and His light, never angry with me.

There was a time, i was confused,
and flipping through His word i found,
"This day have I perfected your religion for you, completed My favour upon you, and have chosen for you Islam as your religion..." (Al-Ma'dah, 5:3)
There He was, listening to my heart.

There was a time,
i knew i had to make a choice,
there in my dream,
a monk beside a river,
and an aged man in white,
greeted me with a smile,
"Assalamualaikum" (Peace be upon you)

in my heart He has made it grow,
love towards Him and His path,
for i am a lost soul,
and He hath guided me.

There was a time,
my mouth was heavy yet,
to speak of the kalimah syahadat,
although in my heart it is already accepted,
there came a dream,
and my lips sang it as light as the feather,
as if i am already a long serving servant of Him.
There He was again,
showing me His way.

I am but a soul wounded by guilt,
anger and disappointment,

I am but a weak soul, lost with no guidance,

but there He was,
and there He is, always.

With Him, i am at peace.

Saturday, October 23, 2010

Air mata tadah sedekah

Air mata ini ditadah,

sedekahku padaMu,

di malam hari sepi,

dan hartaku kosong,

tanpa nilai,

kecuali air mata ini,

yang mengalir keranaMu.


Air mata ini ditadah,

dalam dua tangan yang diangkat,

memikul beban dunia ini,

dan dalam berat beban ini, hambaMu berdoa,

tanpa ayat-ayat suci kerana kejahilannya,

dibebaskan segala sayap kegelapan,

yang makin hari membesar,

membawanya terbang jauh dariMu.


terimakahMu sedekah air mata ini?

air mata darah yang mengalir sepanjang malam?


atau


masih hinakah walau setitis air mata ini,

walaupun ia mengalir keranaMu,

walaupun mata menjadi buta,

hati berubah lesu,

badan berubah pedih,

mencari cahayaMu,

masih hinakah air matanya?


sesungguhnya,

hartanya kosong tanpa nilai,

senyumnya telah hilang,

dan yang tinggal hanya kasihnya padaMu,

yang mengalir,

bersama air mata darah ini,

yang ditadah,

sedekah buatMu,


hanya ini yang termampu.

Safiyah isteri Muhammad

Safiyah, kau isteri Muhammad,

Ayahmu Harun, Musa s'dara darahnya,

Kau Yahudi, dan kau isteri Muhammad,

Kau Islam dan kau mengerti.


Kau dihina dan direndahkan,

Mereka menjeling dibelakangmu,

Muhammad masih menerimamu,

katakanlah, "kau lebih baik dari mereka yang masih belum mengerti."


Kau bukan A'shah, darah dagingnya islam,

kau Yahudi, namun kau mengerti,

kau dipilih dan kau setia mengikut,

kau sabar dan kau tetap sabar.


Safiyah, kau isteri Muhammad,

objek cemburu mereka yang buta,

walau kau terima tikaman ayat mereka,

jantungmu masih kau pelihara,

dengan ibadahmu kepadaNya.


Safiyah, kau isteri Muhammad,

Ayahmu Harun, Musa s'dara darahnya,

Kau Yahudi, dan kau isteri Muhammad,

Kau Islam dan kau mengerti.

Thursday, October 14, 2010

Dialog sajdah

"Untuk siapakah sajdah ini?"

hanya untukNya, Maha Pencipta.

di pagi subuh, ketika dunia masih terlena,

di tegak matahari, ketika semua masih terleka,

di petang suntuk, ketika semua masih beriadah,

di benam matahari, ketika penat tubuh,

dan di malam gelap, ketika jiwa disambut syahdu.

"Pada siapakah kamu sajdah?"

hanya padaNya, yang Pemerhati dan Pemaham,

yang Perancang dan Penentu segala,

tiada yang lagi agung dariNya,

tiada yang lebih memahami dariNya,

tiada yang lebih mendengar dan menyayangi,

dari Rasul-rasulNya dan Malaikat-malaikatnya,

hanya kepadanya kami bersajdah.

"Bagaimanakah sajdah kamu kepadaNya?"

sunyi dan syahdu kerana rindu padaNya,

sedih dan hiba kerana dosa-dosa kami,

sebak dan menangis kerana lemah di jalanNya,

tenang,

kerana cintaNya.

"Siapakah kamu yang bersajdah?"

kami hambanya,

makhluknya,

umat Nabi-nabinya,

"Siapakah kamu yang ingin bersajdah?"

kami yang insaf,

kami yang ingin taubat,

kami yang ingin dibimbing,

kembali ke jalanNya.

Sunday, October 10, 2010

there came tears in my solat

there came tears in my solat,
sobs between sobs that i can't stop,
as i realized how far i am from You,
still so far though i've changed so much.

there came tears in my solat tonight,
as i wonder where do i look for You,
when no more voices came from my friends,
when You do not speak with a voice audible to us,
how do i seek Your companion,
when i bow down to You, do You see me?

along with these tears,

along with these tears i surrender myself,
forgive my sins of the past, present and to come,
forgive my weakness in seeking for You,
why o'Lord, am i filled with syaitan?

tears came into my solat, tonight, dear Lord,

in my loneliness,
in my awkwardness and foreignness,
in being Your servant, Your creation.

Monday, September 20, 2010

I'm gonna hold on to You..

Dear God,

When i'm all alone suddenly at a turning point,
i'm gonna turn to You,
and hold Your hands.

When all my friends have all went back,
and deserted my room,
i'm gonna look for You,
and talk to You.

When i woke up suddenly in the midst of the night,
and longing for someone to talk to,
i'm gonna knock upon Your door,
and hope You'll let me in.

Dear God,
when i'm all alone in the street,
feeling lost and awkward,
i'm gonna look for Your sign,
and follow Your way.
cause i'm gonna hold onto You.

So, dear God,
hold my hands and don't let go,
talk to me and let me in,
and,
when i hold onto You,
please,
don't push me away.

Cause,
i'm gonna hold onto You for now.

Tuesday, September 7, 2010

bersujud tanpa doa

Buat pertama kalinya, pada hari ini, aku terasa Islam itu teramat berat. Dalam keberatan itu, aku merasakan diri teramat rapuh untuk memikul berat itu.

Aku telah memeluk Islam yang telah lama kujadikan perjalanan hidupku. Namun, buat pertama kalinya, aku sedar, aku tidak tahu bagaimana untuk menjadi seorang umat Islam.

Aku tidak tahu mengerjakan solat, aku tidak tahu mengaji al-Quran. Aku tidak tahu berdoa, lebih-lebih lagi tidak kuketahui adakah diriku diterima Allah.

Mereka kata, peluklah Islam. Aku tahu, dan aku ingin. Tetapi, aku tidak tahu mengamalkan Islam.

Aku ingin mengerjakan solat, tapi aku tak mampu.

Aku ingin bersujud kepadaNya, tapi aku tak layak.

...dan mereka,...

mereka tidak memahami perjalananku..aku yang perlu mempelajari sesuatu yang begitu mudah bagi mereka.

Aku bukan seperti mereka, yang mendapat bimbingan sejak kecil.
Aku tiada ibu bapa yang boleh kuminta ajarkan.
Aku tak punya sesiapa untuk berterus terang.

Adakah ini yang dihajatkanNya?

Dan, aku harus terus menipu ahli keluargaku setiap hari.

layakkah aku menjadi hambaMu, kerana aku hanya mampu bersujud tanpa doa?

Saturday, September 4, 2010

Perihal Yang Berselimut

layakkah
yang berselimut ini bersujud padaMu?

layakkah
diri berselimut ini bergelar umatMu?

layakkah
yang masih berselimut mengejar restuMu?

tiap kalung nafas yang dihambar dosa,
tiap bibik suara yang bersyair,
bertanyakan layakkah,
layakkah?
layakkah?
diri ini, layakkah?

di dalam selimut tebal ini,
mencari doa-doaMu?

maka

bertanyalah Ia,

mengapakah masih berselimut?
mengapakah masih sekian lama berselimut?
mengapakah tidak keluarmu dari selimut?

dan segala yang dicari,
kan menanti di luar selimutmu.

...dan yang berselimut,
sedarkan diri dari mimpi-mimpimu,
...dan yang berselimut,
keluarlah dengan sujudmu,
...dan yang berselimut,
jika restuNya dicari,
maka keluarlah dari selimutmu.

sesungguhnya,

yang berselimut,

hanya mampu

mengerti dalam taubat.